Senin, 03 Desember 2012

The Seven Habits

The Seven Habits



The Seven habits adalah suatu paradigma yang berpusat pada prinsip. Prinsip adalah pegangan tingkah laku manusia yang menjamin daya tahan, suatu nilai permanen adalah hal mendasar.
Kebiasaan 1 : Jadilah proaktif ( Be Proactive ).
·        Proaktivitas, sebagai sifat manusia, kita memberi tanggapan terhadap kehidupan milik kita. Perilaku kita adalah suatu fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita bisa meletakkan perasaan kita kepada nilainilai. Kita memiliki inisiatif dan daya tanggap untuk membuat sesuatu terjadi.Pengalaman-pengalaman tersulit kita menjadi ujian dalam menempa karakter kita dan mengembangkan kekuatan jiwa (inner power).

·        Seorang yang proaktif mempunyai kebebasan memilih sendiri keputusan-keputusannya danbertanggung jawab akan akibat dari keputusannya itu. Sedangkan seorang yang reaktif kebalikan dari proaktif, sikapnya berdasarkan kondisi atau sikap orang lain dan karena itutidak merasa bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sehingga selalu menyalahkankeadaan atau orang lain.Di bawah ini adalah contoh-contoh pernyataan orang yang Reaktif dan Proaktif.

·        Ada tiga nilai penting dalam kehidupan:
Pengalaman (yang terjadi pada diri kita), kreativitas (menjadikan ada), sikap (tanggapan terhadappersoalan sulit). Itu semua, adalah bagaimana kita menanggapi kepada apa yang kita alami di dalam kehidupan. Ber-inisiatif berarti mengenali tanggapan (respon) kita agar sesuatu terjadi. Gunakan S(umber/akal) dan I(nisiatif).Proaktivitas berdiri pada realitas, namun juga mengetahui kita memiliki kekuatan untuk memilih suatu tanggapan positif kepada sekeliling kita.

·        Kita perlu tahu bagaimana memfokuskan waktu dan energi untuk menjadi efektif. Wilayah yang menjadi perhatian kita (concerned) disebut sebagai “Lingkaran Perhatian”. Wilayah dimana kita benar-benar bisa mengerjakan segala sesuatunya, disebut sebagai “Lingkaran Pengaruh”.Ketika kita fokus pada waktu dan energi kita di Lingkaran Perhatian, namun posisi berada di luar Lingkaran Pengaruh, kita tidak efektif. Bagaimanapun, menjadi proaktif akan membantu memperluas Lingkaran Pengaruh kita. (Dimana kita bisa mengerjakan sesuatunya menjadi efektif.

·        Orang yang reaktif memfokuskan pada Lingkaran Perhatian, dimana sesuatunya tidak bisa mereka kendalikan. Energi negatif menyebabkan Lingkaran Pengaruh makin menyusut.

·        Masalah kita ada pada tiga area: Kontrol Langsung (masalah menyangkut perilaku kita sendiri), Kontrol Tidak Langsung (masalah menyangkut perilaku orang lain), atau Tidak Ada Kontrol (masalah yang kita tidak bisa kerjakan apapun). Masalah Kontrol Langsung diselesaikan melalui kemenangan pribadi dari Habits 1, 2 dan 3. Masalah Kontrol Tidak Langsung dipecahkan melalui cara berpengaruh, kemenangan publik Habit 3, 5 dan 6. Masalah tidak ada Kontrol yang terbaik adalah diselesaikan dengan penyikapan. Lingkaran Perhatian diisi dengan pernyataan “memiliki”. Lingkaran Pengaruh diindikasikan sebagai pernyataan “menjadikan”.


Pernyataan Reaktif:
1.    Saya tidak bisa berbuat apa-apa
2.    Begitulah sifat saya.
3.    Dia sih yang bikin aku marah.
4.    Saya tidak bisa.
5.    Saya terpaksa.
6.    Seandainya saja .....
Pernyataan Proaktif:
1.    Apa pilihan yang ada? tentang itu.
2.    Apa yang dapat saya perbaiki?
3.    Saya yang menguasai emosiku.
4.    Saya mau atau tidak mau.
5.    Saya suka atau tidak suka.
6.    Saya hendak dan merencanakan.


Kebiasaan 2 : Merujuk pada tujuan akhir ( Begin with the End in Mind  ).
Ada tiga aspek besar dari manajemen pribadi dan bisnis :
1.kepemimpinan - apa yang ingin kita selesaikan?
2.manajemen - bagaimana bisa saya selesaikan dengan sebaik-baiknya?
3.produktivitas - mengerjakannya.

·        Titik awal di permulaan dalam akhir dalam pikiran adalah mengembangkan pernyataan misi, filosofi atau paham pribadi. Ini akan membantumu fokus pada apa yang kamu inginkan “menjadi“ (karakter), “mengerjakan” (kontribusi dan pencapaian) dan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip atas dasar keadaan dan apa yang dikerjakan olehmu. Pernyataan misi pribadi memberikan kita suatu pusat tumpuan yang tidak berubah, dimana kita bisa berurusan dengan perubahan eksternal.
·        Prinsip yang yang mendasari hidup kita haruslah mendalam, punya kebenaran fundamental, kebenaran klasik, atau sebutan yang umum. Mereka akan merekat dalam jalinan pola yang berjalan dengan kepastian, konsistensi, keindahan dan kekuatan melalui serabut kehidupan kita.
·        Segala sesuatu diciptakan dua kali. Produk apa pun yang dihasilkan pada mulanya telah adasebagai konsep, baru kemudian secara fisik. Misalnya :membangun rumah, selalu ada rancangannya terlebih dahulu.
·        Jika pernyataan misi dari keluarga atau organisasimu saling mengkait dengan pernyataan misi pribadimu, dan kamu menggunakan pernyataan untuk menjaga akhir dalam pikiran-mu, kamu akan bisa menyelesaikan tujuanmu lebih cepat dan mudah.
Kebiasaan 3: Dahulukan yang utama ( Put First Thing First  ).
·        Kebiasaan 3 (Habit 3) adalah Manajemen Pribadi, pelatihan kemandirian yang akan menciptakan kehidupan yang selaras dengan nilai- nilai, sasaran dan misi yang dianut. Anugrah manusia yang keempat, Keinginan Bebas, adalah kemampuan untuk membuat keputusan, pilihan dan bertindak berdasar kepada dirinya. Integritas adalah kemampuan untuk membuat dan menjaga komitmen kepada diri kita sendiri. Manajemen menyangkut pengembangan aplikasi spesifik dari ide-ide. Kita harus memimpin melalui otak kanan (secara kreatif) dan mengelola dari otak kiri (secara analitis).
·        Untuk mengendalikan perasaan, ayunan dan suasana hati kepada nilai - nilaimu, kamu harus menyalakan kata “YA” dalam hati, dan berkata “TIDAK” kepada yang lain. Kata “YA” adalah maksud, keinginan, perasaan nyata dari arah dan nilai kita.
·        Ini adalah kebiasaan mengelola prioritas. Kita harus bisa membedakan apa yang penting(important ) dan apa yang mendesak ( urgent ).
·        Hal-hal yang mendesak selalu "menyerang" kita, dan biasanya kita bereaksi terhadapnya;waktu kita banyak yang habis untuk mengurusi hal-hal yang mendesak ini, dan seringkalimelupakan hal-hal yang justru penting.
·        Orang-orang yang sangat efektif pandai menggunakan waktunya untuk mengelola hal-halyang penting, dan sikapnya yang proaktif akan mengurangi timbulnya hal-hal yang mendesak.
·        Terdapat 2 macam delegasi : Delegasi Golfer dan Supervisi Kerja (Stewardship). Menggunakan delegasi Goffer tidak hanya memerlukan apa yang dikerjakan, namun juga bagaimana mengerjakan. Pengawas kemudian berfungsi sebagai “bos”, manajemen mikro untuk “membawahi”. Pengawas kemudian kehilangan beberapa keuntungan daya ungkit dari delegasi, karena kebutuhan waktu untuk menindak-lanjuti. Hubungan permusuhan bisa jadi berkembang antara pengawas dan bawahannya. Manajer yang lebih efektif menggunakan Delegasi Stewardship, yang memfokuskan pada hasil daripada metode. Orang akan mampu memilih cara untuk mencapai hasil. Ini membutuhkan waktu di awalnya, namun mempunyai keuntungan besar.

Kalau ketiga kebiasaan ini bisa kita kuasai maka kita bisa dikatakan mandiri, dan kini siap memasuki kehidupan yang saling tergantung atau interdependent . Agar kita bisa sangat efektif dalam hidup yang saling tergantung, kita perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan selanjutnya.
Paradigma Saling-Ketergantungan

·        Kemenangan dalam pengembangan pribadi mendahului kemenangan publik. Kemandirian adalah pondasi dari saling-ketergantungan.
·        Unsur yang sangat penting untuk kita letakkan dalam setiap hubungan adalah bukan apa yang kita katakan atau kerjakan, namun siapakah kita. Jika perkataan dan tindakan kita datang dari teknik hubungan yang dangkal (etika kepribadian) lebih dari pada hati yang terdalam (etika karakter), orang lain akan merasa bahwa itu palsu.
·        Perilaku positif adalah cadangan deposito. Perilaku negatif adalah penarikan. Keseimbangan cadangan yang besar menghasilkan toleransi yang lebih tinggi dan membuka lebih besar komunikasi.
·        Ada enam deposito utama, dimana kita bisa membuat catatan bank emosi :
1.    Mengerti Individu. Nilai seorang individu menentukan tindakan apa yang akan dihasilkan dalam deposito atau penarikan untuk individu tersebut. Untuk membangun hubungan, kamu harus belajar apa yang penting bagi orang lain dan membuatnya penting sepenting bagimu, bagaikan orang lain adalah kamu.
2.    Mengurus hal kecil, yang membuat sesuatu yang besar bagi hubungan.
3.    Jagalah komitmen, menciderai janji adalah penarikan besar.
4.    Jelaskan harapan. Penyebab dari semua kesulitan hubungan yang besar berakar pada bermuka dua (ambigu), konflik harapan seputar aturan dan sasaran, perlu perjelas harapan.
5.    Perlihatkan integritas pribadimu. Kekurangan integritas bisa meruntuhkan hampir sebagian upaya untuk menciptakan suatu cadangan kepercayaan tinggi. Kejujuran memerlukan penyesuaian perkataan kita pada realitas. Integritas memerlukan penyesuaian realitas terhadap perkataan, penjagaan janji dan pemenuhan harapan kita.
6.    Memaafkan secara tulus ketika kamu membuat suatu penarikan. Permaafan yang tulus adalah cadangan, tetapi permintaan maaf yang berulang diinterprestasikan sebagai ketidak-tulusan,menghasilkan penarikan.

Kebiasaan 4 : Berpikir menang-menang ( Think Win-Win ).
·        Menang-menang adalah suatu sikap mental untuk mencari keuntungan bersama.

·        Ada enam paradigma interaksi manusia, yaitu :

1. Menang/Menang - Manusia bisa mencari keuntungan bersama dalam berbagai interaksi. Prinsip yang berdasar perilaku.
2. Menang/Kalah - Paradigma kompetisi: jika saya menang, kamu kalah. Gaya kepemimpinan adalah diktator. Dalam hubungan ini, jika kedua orang tidak menang, keduanya kalah.
3. Kalah/Menang - Paradigma “Doormat”. Individu mencari kekuatan dari popularitas didasarkan pada penerimaan. gaya kepemimpinan adalah permisif/serba membolehkan. Hidup dalam paradigma ini bisa menghasilkan gangguan kejiwaan dari adanya tekanan kebencian.
4. Kalah/Kalah - Bila orang menjadi terobsesi dengan membuat yang lain kalah, meskipun dengan biaya miliknya. Ini adalah filosofi konflik permusuhan, perang atau orang yang sangat bergantung (jika tidak ada yang menang, menjadi kalah adalah tidak buruk).
5. Menang - Memfokuskan semata-mata mengambil apa yang diinginkan, tidak ada penghormatan kepada kebutuhan orang lain.
6. Menang/Menang or No Deal - Jika kita tidak menemukan pemecahan yang menguntungkan bersama, kita menyetujui untuk persetujuan tidak setuju - tidak ada “deal”. Pendekatan ini sangat realistik pada hubungan awal bisnis atau perusahaan, tidak ada pilihan yang lama.

·        Kamu hanya bisa meraih solusi Menang/Menang dengan prosedur Menang/Menang. Menang/Menang bukan teknik kepribadian. Itu adalah paradigma total dari interaksi manusia.

Kebiasaan 5 : Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti ( Seek first to Understand then to be Understood  ). ?
·        Kita sering mencatat sebelum membuat diagnosis yang tepat ketika berkomunikasi. Pertama-tama membutuhkan waktu untuk mengetahui secara mendalam masalah yang hadir pada kita.
·        Kunci nyata untuk mempengaruhi adalah sebagai contoh - tingkah lakumu. Unjuk kerja pribadi harus sebidang dengan penampilan publikmu.
·        Inilah kebiasaan berkomunikasi secara efektif. Para dokter menganalisa penyakit pasiennyasebelum memberi resep. Seorang top salesman akan mempelajari kebutuhan pelanggannyaterlebih dahulu sebelum menawarkan produk atau jasanya.
·        We see the world as we are, not as it is. Kita melihat dunia dari kacamata kita bukansebagaimana adanya. Persepsi kita dibentuk oleh pengalaman-pengalaman kita, dan seringkali hal ini membatasi kita. Tantangan untuk memecahkan perbedaan pendapat adalah denganmencoba mengerti sudut pandang atau paradigma orang lain terlebih dahulu.
·        Kalau kita bisa mengerti secara penuh seseorang, maka ia akan menurunkan tembok pembatasnya.
·        Memaksakan kehendak kita secara emosional tidak akan produktif malahan sebaliknya:counterproductive.
·        Mendengar dengan empati adalah mendengar dengan seksama untuk mengetahui kerangka referensi dan perasaan orang lain. Kamu mesti mendengar dengan telinga, mata dan hatimu.
·        Mendengar dengan empati adalah deposito yang sangat bagus untuk catatan bank emosi. Juga memiliki efek pengobatan dan penyegaran karena memberikan orang “hawa psikologis”.
·        Sebelum menjadi daya tahan fisik, manusia sangat membutuhkan daya tahan psikologis - untuk dimengerti, diteguhkan, disahkan dan dihargai.
·        Ini adalah prinsip sebutan yang biasa ada dengan kekuatan terbesar dalam hubungan antarpribadi.
Empat Respon Otobiografis
·        Evaluasi - Setuju untuk tidak setuju
·        Periksa - Menanyakan pertanyaan dari kerangka referensimu sendiri.
·        Advis - Memberikan konsultasi berdasarkan pengalamanmu sendiri.
·        Interpretasi - Menjelaskan motif dan perilaku berdasarkan motif dan perilakumu sendiri.
Perilaku tersebut adalah menguasai dan menyerang. Mungkin logis, dan bahasa logika adalah berbeda dari bahasa emosi dan perasaan.
·        Kamu tidak akan pernah mampu benar-benar melangkah masuk kedalam orang lain dan melihat dunia sebagaimana ia melihatnya sampai kamu mengembangkan keinginan murni, kekuatan dari karakter pribadi, dan catatan positif bank emosi sebaik yang dikerjakan keahlian mendengar dengan empati.

Kebiasaan 6 : Wujudkan sinergi ( Synergize ).
·        Intisari dari sinergi adalah perbedaan nilai-nilai - dengan menghormatinya, membangun kekuatan, dan mengkompensasikan kelemahan. Jalan untuk menacapai sinergi melalui proses kreatif, yang bisa menakutkan, karena kamu tidak pernah tahu kemana proses kreatif akan membawamu.

·        Ini adalah kebiasaan untuk mewujudkan kerja sama dan mencari alternatif-alternatif baru yangjauh lebih besar.
·        Sinergi berarti 1 + 1 > 2. Sinergi adalah hasil dari menciptakan suasana di mana orang-orangyang berbeda dapat saling memberi sumbangannya berdasarkan kekuatan masing-masingsehingga hasilnya akan lebih besar dibandingkan bila dikerjakan sendiri-sendiri.
·        Sinergi adalah pendekatan yang paling efektif untuk memecahkan persoalan daripada sikapyang apatis (asal damai saja) ataupun konfrontasi (tidak mau kalah).
Kebiasaan 7 : Asahlah gergaji ( Sharpen the Saw  ).
• Ini adalah kebiasaan untuk perbaikan diri.Istilah ini berasal dari kisah dua orang tukang kayu.Yang satu terus menggergaji dan merasa terlalu sibuk untuk berhenti sebentar. Yang lainberhenti sesekali untuk mengasah gergajinya. Justru yang kedua ini hasilnya lebih banyak danlebih baik.
• Seorang yang efektif akan melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk mengembangkanpertumbuhan pengetahuan, mental, spiritual maupun ketahanan fisiknya, karena menyadaribahwa dengan pengembangan diri itu dia bisa lebih produktif dan efektif dan tidak "habis-habisan".
Kesimpulan
·        Mencapai kesenyawaan dengan diri kita, seseorang yang kita cintai, sahabat kita, rekan kerja, adalah hasil yang tertinggi, terbaik, dan paling nikmat dari Tujuh Kebiasaan.
·        Membangun karakter dari integrasi total kehidupan cinta dan pelayanan yang menciptakan kesenyawaan tidaklah mudah, namun sangat beralasan. Jika kita memulai dengan kemenangan pribadi tiap hari dan bekerja dari dalam lalu keluar, yakinlah keberhasilan akan datang.

Sumber  Seven Habits of Highly Effective People, Stephen R Covey

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar