Selasa, 14 Mei 2013

KESEIMBANGAN KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND


KESEIMBANGAN KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND




Pada dasarnya, bisnis yang sehat adalah terpenuhinya KESEIMBANGAN KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND.
SUPPLY tidak hanya dipengaruhi oleh faktor material (bahan baku), tapi juga oleh kapasitas PRODUKSI. Secara umum kapasitas Produksi dipengaruhi oleh 3 faktor:
1. Material/bahan baku -» material pokok, maupun pendukung
2. Manusia -» tenaga kerja
3. Alat/mesin produksi
                    
Contoh: sebuah pabrik yg mesin2nya dioperasikan oleh manusia, dan untuk produksi diperlukan minimal 5 mesin, 10 orang operator mesin, dan 100 material per hari.
Jika salah satu faktornya tdk dipenuhi, maka hasilnya tidak akan terpenuhi 100% dalam kapasitas minimal tersebut. IMPACT-nya adalah Anda harus mengeluarkan EXTRA cost (biaya) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BAGAIMANA UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS BISNIS ANDA?
Dalam manajemen operasional ada yang disebut:

1. Kapasitas TERPASANG. Adalah kapasitas produksi maksimal. Biasanya diukur dengan kapasitas produksi per jam, per-shift, atau per hari.
Contoh: sebuah mesin yang mampu memproduksi 500 meter kain perjam, berarti kapasitasnya per-shift (8jam), adalah 4000 meter.
Contoh lain: seorang pedagang sate, mampu membuat/bakar sate 250 tusuk per jam, dia buka dari jam 5 sore sampai jam 11 malam, maka kapasitas terpasangnya adalah 1500 tusuk sate per hari.

2. Kapasitas TERPAKAI. Adalah kapasitas yang digunakan untuk memproduksi dalam satu periode operasi.
Contoh: pabrik kain dengan kapasitas 4000 meter per-shift tersebut, hanya memproduksi 2000 meter per-shift, maka dia hanya memakai 50% dari kapasitas terpasang-nya.
Atau si penjual sate hanya menjual 1000 tusuk sate per hari, maka kapasitas terpakai-nya hanya 66,7% per hari.

3. Kapasitas MENGANGGUR (Idle). Adalah kapasitas yang tidak dimanfaatkan untuk produksi.
Dari contoh sebelumnya:
A. Pabrik kain hanya butuh 50% dari kapasitas per shift nya, atau ada kapasitas menganggur 50%. Dalam kasus ini, ada pertanyaan yang bisa dilakukan untuk mencari sebabnya:
- apakah mesin dalam kondisi baik?
- apakah ada malah dalam penjualan?
- apakah masalah supply bahan baku?
- dll.
Masing-masing pertanyaan tersebut memiliki jawaban, yang bisa jadi punya jawaban yang saling berkaitan.
B. Kasus penjual sate. Secara kapasitas, dia memiliki kapasitas menganggur 500 tusuk sate. Pertanyaan2 untuk evaluasinya adalah sbb:
- apakah warungnya penuh terus? Kalau "YA", ada kemungkinan masalahnya adalah kapasitas Penjualannya.
- apakah ada masalah dengan bahan bakunya? Atau bahan pendukungnya?
- dll..

APA LANGKAH SELANJUTNYA?
Masalah-masalah yang ditemukan harus dicari root caused (akar masalah) nya. Sesuatu yang tidak beroperasi secara optimal harus dicari sebabnya.
Bagaimana jika OVER-CAPACITY? Cari solusinya dengan STRATEGI yang TEPAT!

Misal: dengan asumsi tidak ada masalah dalam hal kapasitas produksi dan supply bahan. Bahkan harus ditingkatkan operasionalnya menjadi 150% kapasitas. Maka hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan pilihan-pilihan strategi sbb:
1. Menambah karyawan baru
2. Melemburkan karyawan yang ada
3. Atau men-sub-kan orderan Anda ke orang lain.
Masing-masing pilihan mempunyai EFEK SAMPING baik dari segi biaya maupun non-biaya.
Atau mungkin bisnis Anda sudah berjalan, dan ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya. Maka carilah strategi yang tepat sehingga tidak terjadi HIGH COST. High cost terjadi bukan karena besarnya biaya, tapi terjadi jika Anda tidak menghitung resikonya dan tidak mampu mengendalikan resiko tersebut.

Sedikit sharing di atas adalah sebuah gambaran pentingnya KESEIMBANGAN KAPASITAS, antara KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND, sehingga usaha/bisnis Anda beroperasi dalam kapasitas yang optimal alias dengan KEUNTUNGAN yang OPTIMAL pula.

Sumber : Bapak Dania Setiabudi ( Milis Entrepreneur Camp )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar