Strategi
Starbucks
Kesuksesan
bisnis kedai kopi Starbucks yang belakangan ini mulai mengusai pasar Indonesia,
ternyata memberikan angin segar bagi para pemula yang ingin terjun menekuni
bisnis serupa. Daya beli konsumen yang semakin membaik dan bergesernya gaya hidup
masyarakat yang cenderung lebih modern, menjadikan prospek pasar bisnis kedai
kopi di Indonesia semakin hari kian bersinar terang.
Kondisi
ini bisa kita lihat dari menjamurnya bisnis warung kopi, kedai kopi, ataupun
café-café mewah yang menjajakan aneka menu minuman kopi. Besarnya minat
konsumen, dan tingginya keuntungan yang dijanjikan, turut mendorong peningkatan
jumlah pemain di bisnis minuman beraroma khas ini, sehingga tidak heran bila
persaingan pasarnya pun sekarang ini juga berkembang cukup pesat.
Karenanya,
jika Anda berminat terjun menekuni bisnis kedai kopi, ada baiknya bila Anda
memperhatikan beberapa tips berikut ini :
1.
Buatlah konsep bisnis yang sesuai dengan segmen pasar Anda.
Seperti
kita ketahui bersama, kesuksesan bisnis kedai kopi tidak hanya dipengaruhi oleh
keahlian sang barista dalam menyajikan racikan kopi. Namun juga dipengaruhi
oleh konsep bisnis yang mereka usung untuk menarik calon konsumennya. Sebab,
komunitas-komunitas yang ada di sekitar Anda menjadi target pasar yang cukup
potensial untuk dibidik.
Strategi
pemasaran seperti inilah yang mulai diusung “Kedai Mang Tuwuk” yang berlokasi
di Jogja, dimana sang pemilik kedai sengaja menghadirkan ratusan buku bacaan
untuk memanjakan konsumennya yang rata-rata adalah para mahasiswa. Terbukti,
strategi pemasaran tersebut cukup efektif sehingga memberikan nilai tambah bagi
bisnis kedai kopi tersebut dan mengantisipasi ketatnya persaingan yang ada di
sekitarnya.
2.
Menciptakan beragam menu tambahan agar konsumen tidak cepat bosan.
Selain
menawarkan aneka menu kopi sebagai produk andalan, tentunya Anda juga harus
kreatif untuk menciptakan menu-menu tambahan agar konsumen tidak cepat bosan.
Contohnya saja menawarkan minuman non kopi, seperti aneka minuman coklat, milk
shake, jus buah, lemon tea, serta menambahkan cake and bakery sebagai teman
minum kopi. Inovasi seperti ini bisa kita contoh dari Lavazza, sebuah
perusahaan kopi di Italia yang menawarkan cookie cup (cangkir kopi unik yang
bisa dimakan) untuk menunjukan kepedulian mereka dalam menghemat penggunaan
air, sekaligus sebagai salah satu strategi pemasaran untuk menarik minat
pelanggan.
3.
Memperkenalkan brand produk melalui sosial media.
Seiring
dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di berbagai belahan dunia,
tentunya Anda juga bisa memanfaatkan facebook, twitter, dan YouTube untuk
memperkenalkan brand produk atau merek kedai kopi Anda di dunia maya. Dalam hal
ini Anda bisa mengikuti jejak Starbucks yang mengadakan sebuah kompetisi
melalui situs jejaring sosial. Dimana pihak Starbucks memberikan tantangan bagi
semua konsumen untuk berlomba-lomba menjadi yang pertama dalam memposting foto
poster Starbucks di Twitter. Strategi promosi ini terbilang cukup efektif,
karena banyak orang yang tertarik mempromosikan logo dan merek Starbuck di
media online, sehingga bisa dipastikan bila brand produk tersebut semakin
dikenal masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar