KESEIMBANGAN
KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND
Pada
dasarnya, bisnis yang sehat adalah terpenuhinya KESEIMBANGAN KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND.
SUPPLY
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor material (bahan baku), tapi juga oleh
kapasitas PRODUKSI. Secara umum kapasitas Produksi dipengaruhi oleh 3 faktor:
1.
Material/bahan baku -» material pokok, maupun pendukung
2.
Manusia -» tenaga kerja
3.
Alat/mesin produksi
Contoh:
sebuah pabrik yg mesin2nya dioperasikan oleh manusia, dan untuk produksi
diperlukan minimal 5 mesin, 10 orang operator mesin, dan 100 material per hari.
Jika
salah satu faktornya tdk dipenuhi, maka hasilnya tidak akan terpenuhi 100% dalam
kapasitas minimal tersebut. IMPACT-nya adalah Anda harus mengeluarkan EXTRA
cost (biaya) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
BAGAIMANA
UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS BISNIS ANDA?
Dalam
manajemen operasional ada yang disebut:
1.
Kapasitas TERPASANG. Adalah kapasitas produksi maksimal. Biasanya diukur dengan
kapasitas produksi per jam, per-shift, atau per hari.
Contoh:
sebuah mesin yang mampu memproduksi 500 meter kain perjam, berarti kapasitasnya
per-shift (8jam), adalah 4000 meter.
Contoh
lain: seorang pedagang sate, mampu membuat/bakar sate 250 tusuk per jam, dia
buka dari jam 5 sore sampai jam 11 malam, maka kapasitas terpasangnya adalah
1500 tusuk sate per hari.
2.
Kapasitas TERPAKAI. Adalah kapasitas yang digunakan untuk memproduksi dalam
satu periode operasi.
Contoh:
pabrik kain dengan kapasitas 4000 meter per-shift tersebut, hanya memproduksi
2000 meter per-shift, maka dia hanya memakai 50% dari kapasitas terpasang-nya.
Atau
si penjual sate hanya menjual 1000 tusuk sate per hari, maka kapasitas terpakai-nya
hanya 66,7% per hari.
3.
Kapasitas MENGANGGUR (Idle). Adalah kapasitas yang tidak dimanfaatkan untuk
produksi.
Dari
contoh sebelumnya:
A.
Pabrik kain hanya butuh 50% dari kapasitas per shift nya, atau ada kapasitas
menganggur 50%. Dalam kasus ini, ada pertanyaan yang bisa dilakukan untuk
mencari sebabnya:
-
apakah mesin dalam kondisi baik?
-
apakah ada malah dalam penjualan?
-
apakah masalah supply bahan baku?
-
dll.
Masing-masing
pertanyaan tersebut memiliki jawaban, yang bisa jadi punya jawaban yang saling
berkaitan.
B.
Kasus penjual sate. Secara kapasitas, dia memiliki kapasitas menganggur 500
tusuk sate. Pertanyaan2 untuk evaluasinya adalah sbb:
-
apakah warungnya penuh terus? Kalau "YA", ada kemungkinan masalahnya
adalah kapasitas Penjualannya.
-
apakah ada masalah dengan bahan bakunya? Atau bahan pendukungnya?
-
dll..
APA
LANGKAH SELANJUTNYA?
Masalah-masalah
yang ditemukan harus dicari root caused (akar masalah) nya. Sesuatu yang tidak
beroperasi secara optimal harus dicari sebabnya.
Bagaimana
jika OVER-CAPACITY? Cari solusinya dengan STRATEGI yang TEPAT!
Misal:
dengan asumsi tidak ada masalah dalam hal kapasitas produksi dan supply bahan.
Bahkan harus ditingkatkan operasionalnya menjadi 150% kapasitas. Maka hal-hal
yang bisa dilakukan adalah dengan pilihan-pilihan strategi sbb:
1.
Menambah karyawan baru
2.
Melemburkan karyawan yang ada
3.
Atau men-sub-kan orderan Anda ke orang lain.
Masing-masing
pilihan mempunyai EFEK SAMPING baik dari segi biaya maupun non-biaya.
Atau
mungkin bisnis Anda sudah berjalan, dan ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya.
Maka carilah strategi yang tepat sehingga tidak terjadi HIGH COST. High cost
terjadi bukan karena besarnya biaya, tapi terjadi jika Anda tidak menghitung
resikonya dan tidak mampu mengendalikan resiko tersebut.
Sedikit
sharing di atas adalah sebuah gambaran pentingnya KESEIMBANGAN KAPASITAS,
antara KAPASITAS SUPPLY dan DEMAND, sehingga usaha/bisnis Anda beroperasi dalam
kapasitas yang optimal alias dengan KEUNTUNGAN yang OPTIMAL pula.
Sumber
: Bapak Dania Setiabudi ( Milis Entrepreneur Camp )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar