11 Strategi Sun Tzu dalam Karir
Sun Tzu adalah seorang ahli strategi.
Teori-teori strategi yang dibuatnya selalu bisa membuat musuh kalang kabut. Strategi-strategi Sun Tzu yang terkenal ampuh
itu ternyata bisa kita aplikasikan.
Berikut 11 strategi yang bisa kita
terapkan dalam karir :
1. Kenalilah Musuh dan
Kenalilah diri sendiri. Maka anda bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa
resiko kalah.
Kunci keberhasilan selalu berawal dari pemahaman diri.
Mengetahui siapa diri kita, apa tujuan hidup, apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan. Musuh dalam hal ini tak
selalu berasal dari luar diri. Musuh yang berasal dari dalam diri sendiri
biasanya jauh lebih berbahaya dan lebih sulit dikalahkan. Misalnya sikap
sombong, malas, kebiasaan menunda-nunda, dan kebiasaan buruk lainnya.
2. Gunakanlah kekuatan normal
untuk bertempur. Gunakan kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan.
Bila anda ingin dilihat,
tampillah menonjol. Jangan hanya menjadi orang kebanyakan. Cari tahu Patokan
standar yang berlaku, dan berusahalah melebihinya. Lihat saja disekitar anda.
Orang yang terpilih untuk menduduki sebuah posisi biasanya karena dianggap
memilliki kelebihan. Misal lebih rajin, lebih cerdas, lebih cepat, lebih kuat.
3. Kemungkinan meraih
kemenangan terletak pada serangan. Umumnya ia yang menduduki medan
pertempurannya lebih dulu dan menantikan musuhnya.
Jadilah pribadi yang aktif, jangan duduk dan menunggu. Sementara
anda menunggu, “musuh” diluar sana bergerak, tamatlah anda.Tak ada salahnya
bersikap agresif atau menunjukan sikap ambisius sekalipun (selagi tidak
merugikan orang lain, kenapa tidak?). Jadilah pribadi yang penuh inisiatif. Jadilah
bintang lapangan, jangan mau hanya duduk dibangku cadangan.
4. Kecepatan adalah inti
perang. Yang dihargai dalam perang adalah kemenangan yang cepat diraih, bukan
operasi berkepanjangan.
Bahkan 2500 tahun lalu
ketika Sun Tzu mengajarkan teorinya, pentingnya menghargai waktu sudah
ditekankan.Untuk meraih keberhasilan, anda perlu bergerak cepat.
5. Tujuan mereka hendaknya
mengambil segala yang dikolong langit dalam kondisi utuh lewat keunggulan
strategi.
Untuk mencapai target apapun itu anda perlu strategi. Buatlah
perencanaan yang baik. Jangan hanya bergantung pada kebetulan atau
keberuntungan. Betul, tak selamanya rencana yang baik berakhir dengan bahagia,
tapi setidaknya itu membantu anda untuk berjalan di jalur yang tepat, lebih
fokus dan bersikap antisipatif. Untuk bisa merancang strategi yang tepat anda
perlu memiliki visi atau kemampuan untuk melihat inti persoalan dan memiliki
pandangan jauh ke depan. Ibarat kendaraan, visi ini akan mengantar anda menuju
harapan-harapan yang mungkin saja pada hari ini kedengaran mustahil.
6. Kejarlah rancangan-rancangan
strategis anda untuk membuat musuh takjub, maka anda bisa merebut kota-kota
musuh dan menggulingkan Negara.
Sun Tsu mengisyaratkan pentingnya untuk bersikap konsisten. Bila
anda sudah menetapkan target dan menentukan strategi untuk mencapainya,
berusahalah konsisten. Jangan mudah dibelokkan. Fokuslah pada apa yang menjadi
target dan berupayalah terus sampai tercapai.
7. Memenangkan pertempuran dan
merebut lahan dan kota, tetapi gagal mengonsolidasikan prestasi-prestasi. Ini
sama saja dengan buang-buang waktu dan sumber daya.
Sikap mudah puas seringkali menjadi
pengganjal keberhasilan. Pernah dengar pepatah klasik yang bilang mempertahankan
lebih sulit ketimbang merebut?
Atau doktrin militer yang berbunyi “penyebab terbesar kekalahan adalah kemenangan.“
8. Ketika serangan elang
meremukkan tubuh mangsanya, itu adalah berkat waktunya. Waktu adalah serupa
dengan ditariknya pelatuk.
Pentingnya kepandaian membaca waktu dan situasi kondisi. Peluang
bisa datang kapan saja, maka jadilah orang yang mampu membaca bahkan
menciptakan peluang dan mengkoversikannya menjadi kemenangan.
9. Komandan yang andal dalam
perang meningkatkan pengaruh moral dan patuh kepada hukum serta peraturan.
Demikianlah ia berkuasa mengendalikan sukses
Pengaruh moral di sini sering diasosiasikan dengan integritas. Kesungguhan
kerja seseorang bisa dilihat dari integritas pribadi yang ditunjukkan dalam
sikap bisa diandalkan, bisa dipercaya dan motivasi untuk berprestasi. Entah
sebagai atasan, maupun bawahan.
10. Adalah urusan seorang
jenderal untuk tidak banyak bicara, sehingga lebih dapat menyimak
Intinya, belajarlah menjadi pendengar yang baik. Kalau jenderal
saja yang merupakan pimpinan tertinggi perang disarankan untuk lebih banyak
mendengar ketimbang bicara, apalagi prajurit. Artinya, di posisi atasan atau
bawahan, anda memang purlu banyak menyimak. Semakin banyak mendengar, makin
banyak informasi yang bisa diserap.
11. Meraih 100 kemenangan dalam
100 pertempuran bukanlah puncak keterampilan. Menaklukkan musuh tanpa
bertempurlah kesempurnaan tertinggi
Pertempuran apapun yang anda hadapi, bersaing dengan rekan
sekerja untuk sebuah posisi, menghadapi persoalan dengan atasan, apapun,
cobalah bermain cantik. Hadapi musuh dengan cara elegan. Hindari perbuatan
curang, sikut – sikutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar