5
Cara Melewati Fase Awal Bisnis
Pertama kali memulai bisnis bisa
sangat menyusahkan. Stres, depresi, dan berbagai tekanan resiko datang silih
berganti seiring ketidakpastian yang muncul. Naik turun bisnis biasa terjadi
sebelum akhirnya perusahaan dapat bertahan dan terus mengembangkan diri menjadi
organisasi yang mapan. Hampir 80 persen bisnis pemula biasanya gagal dalam lima
tahun pertama. Namun bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan. Berikut
adalah lima langkah yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah bisnis pemula
mampu melewati fase awal (startup) seperti dilansir Mashable.
1. Mulailah dengan Ide Hebat
Memiliki ide hebat sangat penting
bagi sebuah bisnis pemula, baik itu berupa produk baru ataupun inovasi jasa.
Perusahaan dapat berkembang dengan stabil bila ide hebat yang ada telah
dilengkapi pasar potensial yang akan menerimanya. Selain itu, ide hebat juga
akan membuat investor datang mengantri untuk ambil bagian. Bila ide yang telah
ada tidak mampu mendatangkan investor, maka ide tersebut perlu dimodifikasi
lebih lanjut dan terus dikembangkan.
2. Temukan orang-orang hebat
Dalam masa awal sebuah bisnis,
menemukan karyawan yang tepat sangat penting. Pada tahap ini, sepuluh orang
karyawan pertama perusahaan haruslah orang-orang yang super kreatif,
multi-tasking, dan generalis. Namun seiring perjalan perusahaan, kebutuhan
terhadap karyawan akan mulai berbeda. Pada tahap selanjutnya, orang-orang yang
dibutuhkan akan lebih spesialis dan menguasai bidang yang spesifik agar
menghindari terjadinya kesalahan.
3. Tidak harus MBA
Mungkin sebuah gelar pendidikan
dapat menjadi indikator kemampuan, namun tidak berarti bahwa orang yang tidak
memiliki gelar tidak pula memiliki kemampuan. Orang-orang seperti Bill Gates
dan Steve Jobs juga tidak memiliki gelar, baik sarjana maupun master. Hal
terpenting bagi klien adalah bagaimana masalahnya dapat dipecahkan, bukan
meributkan gelar ataupun sekolah.
4. Jangan terlalu terikat
Saat bisnis mulai berkembang, maka
kebutuhan terhadap karyawan dengan kemampuan tertentu akan semakin tinggi. Pada
tahap ini, akan ada karyawan-karyawan yang bisa mengikuti perubahan dan ada
pula yang tidak. Kadang karyawan yang ikut membangun perusahaan dari awal tidak
dapat dipertahankan karena memiliki visi atau kapasitas yang berbeda. Oleh
karena itu, penting bagi seorang entrepreneur untuk tidak terlalu terikat agar
mampu menjaga objektifitas keputusan.
5. Selalu transparan
Bagi bisnis pemula, transparansi
merupakan hal yang krusial. Manajemen harus menyadari bahwa resiko
ketidakpastian yang ditanggung karyawan dengan bekerja pada perusahaan pemula
juga tinggi seperti halnya resiko perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, transparansi
akan menjadikan komunikasi manajemen dengan karyawan lebih mudah. Dengan
transparansi, komitmen dan loyalitas karyawan juga dapat ditingkatkan.
Artikel: http://the-marketeers.com/archives/5...pada-2013.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar