Sumber Permodalan
Banyak dari kita yang masih memakai paradigma bahwa
Sumber Permodalan khususnya yang dari luar adalah seperti yang disebutkan di
atas. Sebenarnya banyak cara yang tidak konvensional tentang praktek-praktek
para pengusaha baik pemula maupun bukan untuk mendapatkan Modal Luar yang sobat
sering lihat. Karena terbentur keterampilan pribadi, wawasan serta informasi
yang kurang yang membuat sobat kebanyakan tidak mengetahui tentang
praktek-praktek ini.
Berikut praktek-praktek yang mungkin bisa DIterapkan di lapangan nanti;
1.
NEGO
GRATIS
Apa
yang dinegokan? Bisa Tanah/Bangunan (Modal Investasi), stok/barang dagangan
(Modal Kerja), bisa juga Sewa Tempat. Tidak ada yang Gratis 100% tentunya
selalu ada kompensasi dari pemberian itu.
2.
BAYAR
MUNDUR
Membeli
stok
barang (
modal kerja ) dengan pembayaran
mundur disarankan bagi sobat yang berbisnis dengan perputaran cashflow yang
cepat agar dapat segera menghasilkan keuntungan yang cepat pula (meskipun
sedikit) untuk bisa membayar hutang bayar mundur tadi.
3.
BAGI
HASIL
Ketika sedang kesulitan Modal untuk memulai/mengembangkan
bisnis. Berikan tawaran Bagi Hasil dari keuntungan bisnis yang sobat jalankan
ini. Gunakan perhitungan untuk menentukan sebarapa pantas
Bagi Hasil yang bisa di terima mitra atau partner kita. Sistem bagi hasil ini
bisa dalam jangka waktu singkat atau perproyek bisa juga dalam jangka waktu
tertentu (bulanan atau tahunan). Yang terpenting segera kembalikan Modal yang
sobat gunakan setelah masa kontraknya berakhir.
4.
HUTANG
BUNGA TETAP
Praktek
yang satu ini hanya direkomendasikan kepada yang memiliki bisnis dengan sistem
dan perputaran yang pasti. Berikan bunga tetap (flat) atas hutang yang
digunakan oleh kita. Besarnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
tentunya. Kemudahannya bagi sobat adalah tidak perlu lagi ribet2 membuat
perhitungan Laba-Rugi kepada pemberi Modal. Namun kekurangannya adalah ketika
bisnis dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka siap-siaplah menanggung
resikonya.
5.
JUAL
SAHAM TEMPORARY
Praktek
yang satu ini mungkin cocok bagi yang telah memiliki bisnis yang tengah
berkembang dan cenderung pesat. Opsi menjual Saham secara Temporari (Sementara
dalam jangka waktu tertentu) bisa juga digunakan guna mendapatkan Modal
tambahan untuk perluasan usaha. Misalnya, buka cabang baru atau penambahan
jumlah stok atau layanan. Pembagian deviden haruslah sesuai dengan kesepakatan.
Baiknya sistem yang satu ini adalah, berperan sebagai founder, pemilik saham
mayoritasnya dapat membeli balik sahamnya setelah beberapa tahun kemudian.
6.
JUAL
SAHAM PERMANEN
Praktek
yang satu ini tidak jauh berbeda dengan opsi ke 5 di atas. Hanya saja sifatnya
yang permanen membuat harus sedikit lebih berhati-hati dalam memilih “siapa
pembelinya”. Usahakan batasi kepemilikannya tidak lebih dari 30% untuk setiap
orang. Hal ini menghindari suara mayoritas dalam operasi bisnis sobat sendiri
sehingga otoritas bisnis sobat tentunya tetap terjaga.
7.
JUAL
SAHAM CABANG
Praktek
ini tentunya diperuntukkan bagi yang sudah memiliki usaha dengan banyak cabang.
Jualah saham Cabang Bisnis sobat kepada oarang lain bisa 100% (take over) atau
hanya sebagian saja. Franchisor-franchisor besar pada umumnya menggunakan opsi
untuk menjaga nama baiknya karena Investor yang ingin membelinya dapat
dipastikan akan mendapat keuntungan dari bisnisnya yang sudah berjalan. Dengan
demikian hasil penjualan Saham Cabang dapat digunakan untuk membuka cabang yang
baru. Efek baiknya bisa jadi untuk membuka cabang berikutnya sama sekali tidak
perlu menggunakan uang sendiri karena sepenuhnya bisa diserahkan kepada
investor lain. Keuntungan utama sobat akhirnya bukan sekedar uang saja tapi
juga jaringan yang makin luas.
8.
TUKAR
GULING
Praktek
ini mungkin sering dengar dalam dunia bisnis. Bisnis antar negara atau antar
perusahaan besar biasanya cukup banyak menggunakan sistem ini. Namun sebenaranya juga bisa mempraktekkannya dalam skala
kecil-kecilan. Misalnya sewa tempat hingga 0 rupiah untuk kurun waktu tertentu
alias gratis dengan barter Training untuk karyawan Mall atau Hotel
atau barter dengan barang atau jasa lainnya yang dimiliki tanpa harus mengeluarkan biaya. Bisa juga mengkonversi
dengan bagi hasil atau saham.
9.
GESTUN
(GESEK TUNAI)
Praktek
ini sudah bukan menjadi rahasia lagi. Gesek tunai Kartu Kredit. Meski cara ini masih “abu-abu”
alias belum jelas aturan mainnya tapi ini adalah solusi bagi sobat yeavirtual
yang memiliki bisnis skal UKM karena praktisnya. Penyedia GesTun biasanya para
pemilik toko Emas, Textile atau banyak yang menyediakan jasa ini sebenernya via
koran. Yang musti diingat adalah Kartu Kredit bukan untuk digunakan keperluan
konsumtif. Alokasikan dana yang ada untuk perputaran bisnis yang cepat agar
terhindar dari jeratan bunga yang tidak wajar.
10.
MENGADAKAN ARISAN
Praktek
ini cocok bagi yang pemilik integitas dankredibilitas baik. Dengan mengadakan
arisan pemilik arisan bisa mendapatkan undian pertama sehingga uang yang
didapat bisa langsung digunakan untuk bisnis. Tapi perlu diingat pemilik tetap
wajib membayar tagihan arisan setiap minggu / bulan dengan uang dari hasil
bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar