Perbedaan
Pengertian Resiko Dengan Beresiko
Keraguan
berbisnis sering dikaitkan dengan resiko dan beresiko. Keduanya berbeda
pengertiannya. Agar finansial Anda meningkat pelajari perbedaan resiko dan
beresiko.
Salah
satu langkah untuk menemukan jalur cepat finansial Anda, mengetahui perbedaan
antara risiko dan berisiko. (Robert T. Kiyosaki)
Keterangan
:
Sering
orang mengatakan bahwa bisnis dan investasi adalah berisiko. Menurut Robert
Kiyosaki bisnis dan investasi adalah tidak berisiko, yang berisiko adalah tidak
mempunyai pengetahuan.
Menurut
saya pribadi, risiko adalah konsekuensi negatif yang selalu ada dalam setiap
tindakan ataupun setiap hal. Contohnya ketika Anda duduk membaca artikel ini
selalu ada konsekuensi negatifnya, entah besar atau kecil. Misalnya,
konsekuensi besar walaupun kemungkinannya kecil, Anda kejatuhan helicopter dan
meninggal mendadak. Konsekuensi kecil misalnya sebelah Anda kentut sedemikian
sehingga Anda mencium bau tidak enak.
Sedangkan
berisiko menurut saya adalah konsekuensi negatif yang kombinasi antara besar
kerugian dan besar kemungkinan terjadinya tidak bisa kita terima. Contohnya,
misalkan kita memulai bisnis dengan menjual semua asset kita dan harus menjual
semua harta kita dan masih hutang 1 juta Dollar (9 milyar rupiah) kepada
preman/mafia yang mengancam akan membunuh keluarga kita (bila kita tidak
mengembalikan tepat waktu) ke dalam bisnis yang sama sekali kita tidak tahu
dengan team yang sama sekali baru. Bisnis ini bagi kita berisiko. Tetapi
semisal yang memodali adalah Bill Gates (Pemilik Microsoft) maka bagi Bill
Gates bisnis 1-2 juta Dollar adalah tidak berisiko, walaupun kemungkinan
berhasil bisnisnya sangat kecil. Kenapa? Karena Bill Gates menyumbang 1 Milyar
Dollar untuk Aids saja tidak apa-apa. Jadi misalnya bisnis tadi bangkrut pun
tidak berisiko bagi Bill Gates. Tetapi bagi orang yang menjual semua dan masih
hutang kepada preman/mafia maka bisnis tersebut adalah berisiko.
Dikatakan
oleh Robert Kiyosaki “Saya sangat prihatin bahwa terlalu banyak orang menaruh
perhatian pada uang bukan pada kemakmuran mereka yang terbesar yakni pendidikan
mereka.” Intelegensi memecahkan masalah dan menghasilkan uang. Uang tanpa
disertai intelegensi finansial akan segera habis.
Kita
tentu pernah mendengar kisah tentang orang miskin yang memenangkan undian atau
mendapatkan warisan hingga langsung kaya. Tapi dalam beberapa tahun kemudian
mereka kembali miskin. Kenapa? Karena mereka tidak memiliki kebiasaan serta
pengetahuan yang cukup untuk mempertahankan atau bahkan mengembangkan
kekayaannya.
Jadi,
sungguh berisiko apabila orang tidak meluangkan uang, waktu, tenaga serta
pikiran untuk terus belajar bagaimana mencari, mengelola dan mengembangkan
uang.
Sumber
: http://www.tdwclub.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar