Minggu, 27 Januari 2013

Pentingnya Mempelajari Sejarah


Pentingnya Mempelajari Sejarah



Untuk menjadi kaya, sukses, hidup bahagia, janganlah melupakan masa lalu. Sejarah perlu dipelajari untuk memulai perubahan dan mengambil tindakan tepat terhadap tujuan kita.

Seperti hukum alam yang ada siang dan malam, panas dan dingin, hujan dan terang, pasang dan surut , yang abadi di dunia ini adalah Tuhan dan Perubahan itu sendiri.

Robert kiyosaki berharap bahwa perkiraan dia terhadap apa yang akan terjadi salah, mungkin pemerintah bisa terus membuat janji-janji untuk mengurus orang-orang : terus menaikkan pajak, dan terus tenggelam dalam hutang yang lebih besar. Mungkin bursa saham akan selalu naik dan tidak pernah turun lagi… dan mungkin harga–harga real estate akan selalu naik dan rumah anda akan menjadi investasi terbaik anda. Dan mungkin jutaan orang akan menemukan kebahagiaan dengan memperoleh upah minimum serta bisa memberikan hidup yang baik bagi keluarga mereka. Mungkin semua itu bisa terjadi. Tapi menurut Robert Kiyosaki tidak mungkin. Kalau kita berpatokan pada sejarah.

Menurut sejarah, kalau orang hidup sampai 75 tahun, mereka akan mengalami dua resesi dan satu depresi. Para baby boomer telah mengalami dua resesi, tapi belum mengalami depresi. Mungkin takkan pernah depresi lagi. Tapi menurut sejarah tidak begitu. Kita harus belajar sejarah ekonomi dan perubahannya yang lebih panjang dan perspektif yang lebih baik tentang asal dan tujuan kita.

Depresi bukan problem masa lalu, karena kita semua adalah manusia yang akan selalu mempunyai emosi serakah dan takut. Dan ketika rasa serakah dan takut bertabrakan , maka seseorang mengalami kerugian besar , dan emosi berikutnya adalah depresi. Depresi terdiri dari 2 emosi manusia :
1. Marah
2. Sedih

Marah kepada diri sendiri dan sedih karena kerugian. Depresi ekonomi adalah depresi emosi.

Di Indonesia atau di dunia ada siklus atau pola perubahan 12 tahunan. Diawali tahun 1945 ada kejadian Indonesia merdeka, dan perubahan ini menimbulkan peluang bisnis sehingga banyak orang kaya baru. Tahun 1957 Malaysia merdeka, terjadi perubahan peta perdagangan di Asia Tenggara, banyak orang kaya baru. Tahun 1969 pemerintah orde baru membuat peluang dan membuat rang kaya baru. Tahun 1981, terjadi booming saham di Asia Tenggara sehingga monyet pun (tidak perlu orang pintar) yang membeli saham akan kaya. Tahun 1993, terjadi booming properti di Indonesia yang membuat orang kaya baru. Tahun 2005, di Indonesia, Singapore dan Malaysia tampil pemimpin baru, perubahan yang akan membuat orang kaya baru.

Kenapa di setiap resesi dan depresi, selalu ada orang miskin dan menjadi kaya, dan kenapa di setiap resesi dan depresi selalu banyak orang kaya yang bahkan jadi dinosaurus…punah.
Menurut Robert Kiyosaki, orang akan tumbuh semakin kaya melalui perubahan-perubahan ketika orang tersebut terus belajar (open mind) dan berani mengambil risiko (take action).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar